Jumat, 28 November 2014

Farewell Hety San dan Ahlia San

" Berpisah dengan orang yang dibenci adalah kesenangan, sedangkan berpisah dengan orang yang dicinta adalah hal yang sangat menyiksa "
Setengah jam menuju pulang, menyisihkan waktu sejenak buat menulis tentang kalian.
setelah seharian ini mood nya rusak gara-gara c KEPO bikin ulah....
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, itu sudah kepastian dan sudah biasa.

yah, 2 tahun kalian d JID dan 1,5 tahun aku mengenal kalian.
salah satu sahabat terbaik disini. sebenarnya bukan hanya sekedar bekerja, malah di JID itu yang menjadi kenangan adalah saat tidak bekerja.
saat-saat makan di mushala , ngeriung tiap pagi, ada yang bawa buah, pisang keju, gorengan, dan ada yang ga suka bawa, haha,, sapa yaaaaa? saat makan siang, shalat, makan keluar, foto-foto, ngerumpi di toilet, belanja online shop bareng-bareng, ngomongin atasan, haha.... rengginang, cilok, moring, jadi saksi atas semua kenangan itu,,, wiiiiiiiih lebayyy.


Buat ceu ahliaaa,, iyonk tea,,,




Selamat jadi Ibu yaaa,
ini rencana yang Alloh kasih, yang paling terbaik... dembul nya sehat terus ya,, sampai lahir semoga lancar semua nya. Aamiin, nanti insya alloh kalau dah lahir, kita nengokin yaaa.
You're the best partner here (bkn dlm pekerjaan tapi)
susah nyari yang satu pemikiran, satu pegangan, dan susah jadi perempuan kaya dikau.
perempuan keras, tangguh, dan ga centil (haha,, kalau perempuan sekedar menggemaskan, kucing juga bisa).
Mudah-mudahan bisa nyusul papa nya ke jepang yaaa, biar gede disana aja dembul nya.



Mb Hety ,, ahhh jadi pengen nangis nihhh



banyak banget kenangan nya,,
makasih ya jadi teman pertama di JID.
ngajarin ini itu,,, baik bangeettttt.
udah kaya kaka sendiri.
mudah2an dapet kehidupan yang lebih baik ya,,,, cepet dapet momongan (aku juga, aamiin).
spchless ni, aku pasti kangen banget sm mb...


 "perpisahan bukan untuk saling meninggalkan, tapi untuk menumbuhkan kerinduan yang mendalam".



udah ah segitu aja, dengan segala keterbatasan kosa kata, bikin tulisan ngedadak ni....
pokonya Good Luck aja buat Mb hety dan Ceu Ahlia,
bentar lagi aku nyusul cuy,
mau jadi Nyonya Ridwan ajah dirumah, bantu suami usaha dari pada disini makan ati. haha...
peace........
_geng rempong rengginang_




Jumat, 14 November 2014

Stop Global Warming from small things


Stop Global Warming from small things
Heal the world, make it better place.. :) Yukkk

DO YOU KNOW THAT .....
1. Ngga menancapkan colokan listrik walopun ketika alat elektronik itu dimatikan = menghemat 40-50% biaya listrik yang harus anda bayarkan tiap bulannya....

Dan berarti pula, mengurangi panas yang timbul dari alat elektronik yang merembet ke pemanasan global.

2. Kantong plastik butuh waktu 1000 tahun untuk terurai di TPA(tempat pembuangan akhir). Sekitar 300 juta buah kantong plastik dibuang tiap tahunnya di Indonesia

Belum lagi yang dibuang di sungai belakang rumah dan tempat2 yang tidak semestinya.

Dan 10kg kertas koran yang siap di jual loakan... itu membutuhkan 1 pohon yang butuh waktu 10taon untuk jadi besar.

Bayangkan yang terjadi dengan ilegal logging... how many trees has been cutdown for you? Imagine how they make the world hotter?
3. Ketika kamu membeli 1 liter air mineral di supermarket = beli 5 liter air. Tanya kenapa?

Karena di pabrik, untuk mendinginkan botol plastik panas yang baru dicetak, membutuhkan 5 liter air... cck cck cck...

Kode botol apa yang aman digunakan sebagai botol air? Lihat tanda dibawah botol, cari nomor 2,3 atau 4.... selain nomor2 itu... they're not safe, karena sama aja kamu makan plastik!!!!

4. Tisue yang uda di pakai itu ngga bisa di recycle... begitu juga karton2 yang bekas kena minyak, makanan, kue, minuman...

They're only a waste... yang mau ngga mau tanahlah yang harus merecycle.

Perkiraan orang memakai tisue 6 lembar sehari. 2.200 lembar setaun. Berarti kira2 44 MILIAR lembar seluruh Indonesia setaun...

Kalau kita menghemat 1 lembar ajah tiap hari... berarti kita mengurangi sampah kertas sebanyak 7 MILIIAR lembar setaon... HEBAT KAN?

5. Be Green on ATM? Kalo di BCA kan ada yang ambil duit ngga pake receipt... atau be smart dong... Transfer lewat Internet banking ato mobile banking....

8 MILIAR kali transaksi di ATM yang mengeluarkan kertas receipt tiap taun adalah salah satu sumber sampah terbesar di dunia. Kalau selama setaon orang transaksi ngga pake kertas receipt, itu akan menghemat satu roll besar kertas yang bisa buat melingkari garis equator sampe 15 kali... ccck ccck

6. Minimal punya 2 macam tempat sampah dirumah, membantu mengurangi polusi air, udara dan tanah. Pisahkan sampah basah (sisa makanan dan masakan, daun, minuman) dan sampah kering ( botol, plastik, kertas, kaca). Lebih baik lagi untuk memisahkan sampah menurut 4 kelas:
o Plastik ( pembungkus makanan, kantong kresek, kantong belanjaan)
o Rumah tangga ( tulang ayam, sisa capcay, makanan basi)
o Kertas (Pembungkus gorengan, popok bayi, tisue yang sudah dipakai)
o Buku bekas catatan, kertas2 tagihan, koran, kertas iklan... disendirikan untuk dijual
o Logam (kaleng susu, kaleng makanan) dan kaca.

Hanya butuh waktu 2 bulan untuk menjadikan sampah rumah tangga menjadi kompos yang bisa dipakai lagi untuk pupuk tanaman...

7. Polar Bear / Beruang kutub ngga bisa berenang... tapi karena global warming di Kutub Utara, mereka harus berenang 30km untuk mencari es tempat berteduh.



Watch DISCOVERY CHANNEL : PLANET EARTH... pasti nangis deh ngeliat perjuangan seekor beruang kutub yang akhirnya mati karena kelelahan mencari daratan.

Is that the world you will leave for your children?
Yang penting be smart for the sake of ourselves!
Save the world, save our lifes, save our children!

Copas Bayu Gawtama
 

Senin, 10 November 2014

Happy Wedding Anniversary 1 Month



1 Month

Autumn,,,
Every moment i spent with you ..... is like a beautiful dream come true.
We grow older together, As we continue to change with age, There is one thing that will never change. . . I will always keep falling in love with you.
The way you love me, the way you touch my life, I wish the journey, should never end till I die. Thanks for making the day special in my life
Hope that your strong, sweet & soothing bond of togetherness & its freshness & fragrance continue till eternity.
Happy Marriage Anniversary






Dear My lovely husband

Akhirnyaaaaaa, bisa juga ngucapin Happy Anniversary, setelah sekian lama bersama tapi tak mempunyai tanggal jadi. Kasian amat sih,,, haha,,,

Alhamdulillah Alloh hadirkan aa buat meil, selalu sabar ditengah kekerasan sikap meil. Sebulan setelah menikah alhamdulillah seperti surga, tidak seperti sebulan sebelum nikah yang bak neraka. 

Bersamamu adalah mimpi yang menjadi nyata, namun ketika kehilanganmu, mimpi yang sudah menjadi nyata itu berubah menjadi mimpi lagi.

Dua fase itu telah meil rasakan, hingga saat ini Alloh memberikan kesempatan buat meil merasakan kehadiran aa seutuhnya, meskipun hakikatnya aa tetap titipan Nya. Maka atas Nya, biarkan meil mencintai a sewajarnya. Saling menjaga, menghormati, menyayangi dalam kadarnya. Hingga kita tumbuh bersama tanpa ketakutan untuk kehilangan.

Mudah-mudahan kebersamaan ini terus sampai nanti, tidak berhenti dibulan pertama, tahun pertama, anak pertama,,, tetapi terus ada disetiap bulan, disetiap tahun, dan di semua buah cinta kita....aamiin (semoga yg terakhir Alloh cepat memberikan nya untuk kita).

Meski meil tahu tidak ada cinta yang tidak diuji, tetapi jangan menyerah jika cinta ini diterpa badai. Bukan kah perjalan ku untuk bersamau ini tidak lah mudah. Kadang banyak yang bertanya, kenapa memilihmu? Maka sering meil jawab :
“ aku tidak pernah memilihnya, dia juga. Yang kurasa cinta hadir diantara kami dalam bentuk apapun, dan itu yang membuat kami membangun cinta. Tapi seandainya aku harus menjawab kenapa harus Autumn, itu hanya karena Alloh memberiku cinta untuk Autumn sebagai pendamping hidup, bukan yang lain.

Dan sebagian yang lain bertanya, kenapa mau menikah dengan A Ridwan, dan meil jawab “ karena bagiku, tanpa autumn maka tidak pernah ada pernikahan “.

Berumah tangga adalah perjuangan untuk terus menerus menghidupkan cinta dari waktu ke waktu. Ketika berbagai hal disekitar kita berusaha mematikan perasaan itu, sedikit demi sedikit.

Meil ga bisa menjadi seseorang yang sempurna buat aa. Tetapi bantu meil bisa jadi seseorang yang tahu kodratnya sebagai perempuan. Aa bisa jadi imam buat meil, saling mengingatkan, saling memotivasi untuk menjadi manusia yang bukan hanya seoonggok daging yang punya nama saja. Berharap didikan aa bisa membawa kita untuk dipersatukan kembali di jannah nya. Aamiin.


Aku mencintaimu tanpa tanda tanya..
Pakai tanda seru .. hehe



Love u honey,

Your Wife



Meil






Selasa, 28 Oktober 2014

My Besties ( Ajiku )


Ajiku bilang , ini foto kaya ibu yang sedang mengawasi anaknya bermain. hhehe..
Yah namanya Aji, Siti Aji Pagesti, Ibu Aji, Kaka Aji, Neng Aji.
Tapi Pak Sapari, Bapaknya tetap aja memanggilnya Siti.

Kami bersahabat dekat banget saat SMA, padahal satu esempe dan pernah bahkan satu TPA.


" Never ending story with all memories, always reminded in our heart "

Dia keren abis, dia sahabat paling menyenangkan di dunia (mudah2an sampe akhirat ya).
Dia paling misterius, banyak hal tak terduga, meskipun aku dekat dengan nya.
Dia yang bisa membuatku tersenyum ketika menangis, dan menangis ketika tersenyum.
dan banyak lagi, kalau menceritakan aji bisa-bisa keriting ini jari tangan. hehe.

Lebih dari itu semua,
Aji, dialah yang selalu mengibarkan panji kebenaran.
Anu sok ngelingan.
Aji, yang dengan apapun kondisinya, dia tidak akan berubah.
dia akan tetap berdiri sebagai Aji.

Dia itu,,
Aku mencintai dia, karena aji mendekatkan aku padaNya.

" Life isn't about finding your self. life us creating yourself "
ya , apapun kondisinya, Ajiku tetap berdiri sebagai dirinya sendiri.
Apapun itu.
Kalau hatinya bilang ingin ke Karawang, ya dia pergi saat itu juga.
tidak perduli seberapa orang yang menasihatinya.
dia akan tetap pergi.
Pengalaman mengajarkan terlebih dahulu baru teori....
mungkin itu prinsipnya.

dan ini mungkin yang bisa kuambil dari kehidupan nya.

" Think positively, network well, exercise daily, eat healthy, work hard, stay strong, bulid faith, worry less, read more, be happy, volunteer freely, relax often, love always, live forever....................."

dan

Neng Eka, jangan lupa smile.. :)
Karena senyum itu ibadah dan indah


Seandainya ada perempuan lain selain mama dan adek2ku, yang paling cantik pasti dia Aji.
hanya aji,,,,

Sebagaimana dirimu untuk hidupku,
maka aku belum bisa membalas apapun yang kau lakukan untuk hidup dan kehidupan ku.
totalitas dirimu selalu ada disetiap apapun kondisi ku,
dari pertama aku mengenal mu,
hingga kemarin saat aku akan mengenal dunia baruku sebagai seorang istri.
kau terlibat dalam setiap inch nya.

Terimakasih untuk semua yang telah kau lakukan untukku, sahabatku.
Hanya Dia yang bisa membalas semua nya.
untuk semua pemberian-pemberian dari mu daam bentuk dukungan atau pun barang.
untuk surat 17 halaman dari mu saat utah ke 17 ku.
untuk bahumu yang selau ada untukku bersandar.
untuk genggaman tanganmu yang menguatkan.
untuk motivasi luar biasamu.
dan banyak yang tidak bisa kusebutkan disini.
dan tentunya untuk kado pernikahan terindah,
untuk video yang kau buat sendiri.
Jazakallahu khairan katsir

Aku dan dirimu berbeda,
koleris yang perfectionis dengan seorang sanguins yang plegmatis.
otak kiri dan kanan.
yang membenci hujan dan yang mencintai hujan.
yang menyukai kesunyian dan yang menyukai keramaian.
yang jutek dan yang murah senyum.
dan yang yang yang lain nya.
 " Belum pernah ada bukti-bukti nyata dalam angka dan kalkulasi yang bisa dipecahkan oleh ilmu pengetahuan tentang bagaimana keajaiban sebuah mimpi dan keyakinan bisa membuat begitu banyak perbedaan yang bisa mengubah hidup manusia. Belum pernah ada. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan makhluk lain nya dimata Sang Pencipta. Dan yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinan nya hanya tinggal mereka yang mempercayainya. "
Kita pernah bersama dalam dimensi ruang dan waktu,
bermimpi bersama dan berjuang mewujudkan nya sahabatku.
dan mimpi kita juga untuk bisa dipersahabatkan di surga nya. Aamiin

Concentration Time

President Director Baru,
Peraturan Baru,
Kebijakan baru,

Yups, jreng, jreng, jreng, Presdir JID baru loh...
Yoshikazu Konishi,,,
dengan semua keunikan nya (dibilang unik aja deh biar enak ngerasain nya , hehe)
Pasti ada hikmah dibalik sesuatu, mungkin tidak saat ini tapi nanti.
Mulai dari infrastruktur sampe hal kecil-kecil di rubah...
Office Plant 2 dipindah ke Plant 1 semua,
Kantin Plant 1 dipindah ke Plant 2 semua,
Resepsionis ditiadakan,
Ada Buku Diary yang harus diisi setiap hari nya,
dan satu lagi yang lagi TOP, " Concentration Time "

Apa sih concentration time?
hadeuhhh,
jadi nih dari jam 10.00-12.00 itu, setiap karyawan fokus bekerja sendiri.
tidak ada meeting diantara jam itu, tidak ada yang print fotocopy ( mesin nya dimatikan ),
tidak ada yang mondar mandir menggunakan fax, pergi ke pantry, tidak ada yang mengganggu karyawan lain ketika bekerja.

Lah terus kerjaan ku gimana? wong output nya hasil print ko, bisa sih nanti aja print nya kalau concentration time nya udah selesai, tetapi para pemirsa, alhasil mesin fotocopi penuh dan akhirnya dia mogok deh, kecapean kali dia, paper jam lah, ini lah, itu lah... jadi bikin males..


Tapiiiiiiiiiiiiii,
hikmahnya adalah bisa nulis lagi deh, bisa ngeblog lagi, bisa baca-baca lagi.
soalnya kan kerjaaan dah beres semua,tinggal nunggu print abis istirahat nanti.
aduuuuuuuh ini nih hikmah yang tersembunyi.
Sebenarnya, banyak sisi positif dari kebijakan ini..
Kita disuruh fokus terhadap sesuatu,
Ambil positifnya aja,
kerja aja dikasih dua jam buat fokus terhadap tanggung jawab diri sendiri.
dua jam tidak mengganggu karyawan lain, dua jam menahan diri untuk tidak banyak ke toilet untuk hal yang tidak perlu, dua jam dengan sedikit bicara dan banyak bekerja.
kerja aja gitu, apalagi hidup kita.

Bukan kah ini berarti seharusnya kita juga menyisihkan waktu sesaat untuk hidup kita,
mungkin dua jam untuk beribadah dengan benar kepada Dia, dua jam untuk introspeksi diri,
dua jam untuk bertobat atas dosa-dosa selama 22 jam sisa nya, dua jam penuh dengan senyuman,
dan dua jam lain nya.....

kerja aja bisa menyisihkan waktu, kenapa kita tidak???????



Kamis, 23 Oktober 2014

Peranmu adalah Cinta

Peranmu adalah cinta
 
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika ijazah S1 sudah di tangan, teman-temanmu yang lain sudah berpenghasilan, sedangkan kamu, dari pagi hingga malam sibuk membentuk karakter bagi makhluk yang akan menjadi jalan surga bagi masa depan. Mainkan saja peranmu, dan tak ada yang tak berguna dari pendidikan yang kau raih, dan bahwa rezeki Allah bukan hanya tentang penghasilan kan? Memiliki anak-anak penuh cinta pun adalah rezeki-Nya.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika pasangan lain mengasuh bersama dalam cinta untuk buah hati, sedang kau terpisah jarak karena suatu sebab. Mainkan saja peranmu, suatu hari percayalah bahwa Allah akan membersamai kalian kembali.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika nyatanya kondisi memaksamu untuk bekerja, meninggalkan buah hati yang tiap pagi melepas pergimu dengan tangis. Mainkan saja peranmu, ya mainkan saja, sambil memikirkan cara agar waktu bersamanya tetap berkualitas.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika katamu lelah ini seakan tiada habisnya, menjadi punggung padahal rusuk. Mainkan saja peranmu, bukankah semata-mata mencari ridha Allah? Lelah yang Lillah, berujung maghfirah.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika belahan jiwa nyatanya bukan seperti imajinasimu dulu, mainkan saja peranmu, bukankah Allah yang lebih tahu mana yang terbaik untukmu? tetap berjalan bersama ridha-Nya dan ridhanya, untuk bahagia buah cinta.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika timbul iri pada mereka yang dalam hitungan dekat setelah pernikahannya, langsung Allah beri anugerah kehamilan, sedangkan kau kini masih menanti titipan tersebut. Mainkan saja peranmu dengan sebaik-sebaiknya sambil tetap merayu Allah dalam sepertiga malam menengadah mesra bersamanya.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika hari-hari masih sama dalam angka menanti, menanti suatu bahagia yang katamu bukan hanya untuk satu hari dan satu hati. Mainkan saja peranmu sambil perbaiki diri semata-mata murni karena ketaatan pada-Nya hingga laksana zulaikha yang sabar menanti Yusuf tambatan hati, atau bagai Adam yang menanti Hawa di sisi.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika ribuan pasangan pengantin mengharapkan amanah Ilahi, membesarkan anak kebanggaan hati, dan kau kini, membesarkan, mengasuh dan mendidik anak yang meski bukan dari rahimmu. Mainkan saja peranmu, sebagai ibu untuk anak dari rahim saudarimu.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ya, taat. Bagai Nabiyullah Ibrahim, melaksanakan peran dari Allah untuk membawa istri dan anaknya ke padang yang kering. Kemudian, rencana Allah luar biasa, menjadikannya kisah penuh hikmah dalam catatan takdir manusia.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ya, taat. Bagai Nabiyullah Ayub yang nestapa adalah bagian dari hidupnya, dan kau dapati ia tetap mempesona, menjadikannya kisah sabar yang tanpa batas berujung surga.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ya, taat. Bagai nabiyullah lainnya. Berkacalah pada mereka, dan jejaki kisah ketaatannya, maka taat adalah cinta.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Taat yang dalam suka maupun tidak suka.Taat yang bukan tanpa keluh, namun mengupayakan agar keluh menguap bersama doa-doa yang mengangkasa menjadikan kekuatan untuk tetap taat.
Mainkan saja peranmu, dalam taat kepada-Nya, dan karena-Nya.

Dipost RC Iryanti

Rabu, 22 Oktober 2014

Siapapun dia, suami adalah imam kita...

 Subhanalloh,, kisah yang sangat menyentuh hati...

Sore itu sembari menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar. Kulihat seseorang yang berpakaian rapi, berjilbab dan tertutup sedang duduk disamping masjid. Kelihatannya ia sedang menunggu seseorang juga. Aku mencoba menegurnya dan duduk disampingnya, mengucapkan salam, sembari berkenalan.
Dan akhirnya pembicaraan sampai pula pada pertanyaan itu. “Anti sudah menikah?”.
“Belum ”, jawabku datar.
Kemudian wanita berjubah panjang (Akhwat) itu bertanya lagi “kenapa?”
Pertanyaan yang hanya bisa ku jawab dengan senyuman. Ingin kujawab karena masih hendak melanjutkan pendidikan, tapi rasanya itu bukan alasan.
“Mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya.
“Menunggu suami” jawabnya pendek.
Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “Mbak kerja di mana?”
Entah keyakinan apa yang membuatku demikian yakin jika mbak ini memang seorang wanita pekerja, padahal setahu ku, akhwat-akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.
“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.
“Kenapa?” tanyaku lagi.
Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah PINTU AWAL kita wanita karir yang bisa membuat kita lebih hormat pada suami” jawabnya tegas.
Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum.
Saudariku, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah hanya ingin didatangi oleh laki-laki yang baik-baik dan sholeh saja.
“Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7 juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari dan es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Kamu tahu kenapa ?
Waktu itu jam 7 malam, suami saya menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Setibanya dirumah, mungkin hanya istirahat yang terlintas dibenak kami wanita karir. Ya, Saya akui saya sungguh capek sekali ukhty. Dan kebetulan saat itu suami juga bilang jika dia masuk angin dan kepalanya pusing. Celakanya rasa pusing itu juga menyerang saya. Berbeda dengan saya, suami saya hanya minta diambilkan air putih untuk minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendiri lah !!”.
Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya.
Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya (kami memang berkomitmen untuk tidak memiliki khodimah)? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga.
Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi demam, tinggi sekali panasnya. Saya teringat perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air putih saja saya membantahnya. Air mata ini menetes, air mata karena telah melupakan hak-hak suami saya.”
Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di usapnya.
“Kamu tahu berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700 rb/bulan. Sepersepuluh dari gaji saya sebulan. Malam itu saya benar-benar merasa sangat durhaka pada suami saya.
Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya dengan ikhlas dari lubuk hatinya. Setiap kali memberikan hasil jualannya, ia selalu berkata “Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan Umi ridho”, begitulah katanya. Saat itu saya baru merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong dan durhaka pada nafkah yang diberikan suami saya, dan saya yakin hampir tidak ada wanita karir yang selamat dari fitnah ini”
“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu sering begitu susah jika tanpa harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.
“Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua, dan saudara-saudara saya justru tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Sesuai dugaan saya, mereka malah membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan yang lain.”
Aku masih terdiam, bisu mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.
“Kak, bukankah kita harus memikirkan masa depan ? Kita kerja juga kan untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini mahal. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah.
Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali mengalir, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat.
“anti tau, saya hanya bisa menangis saat itu. Saya menangis bukan karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, Demi Allah bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya sudah DIPANDANG RENDAH olehnya.
Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan ?
Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah di hadapannya hanya karena sebuah pekerjaaan ?
Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya.
Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya.
Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya.
Saya berharap dengan begitu saya tak lagi membantah perintah suami saya. Mudah-mudahan saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga dengan pekerjaan suami saya ukhty, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan seperti itu.
Disaat kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tetapi suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.
Suatu saat jika anti mendapatkan suami seperti suami saya, anti tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anti pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku. Mengambil tas laptopnya, bergegas ingin meninggalkanku.
Kulihat dari kejauhan seorang laki-laki dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, wanita itu meninggalkanku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.

Senin, 06 Oktober 2014

Bunda ( Umi GOCAO)


Dear Bunda Sinta Mustaqimah
yang kini Insya Alloh sudah berada di sisiNya.


Beberapa tahun lalu ,
Saat aku sakit sampai tidak bisa berbicara.
Saat aku hanya terbaring lemah dirumah orang tua di Garut.
Perlahan aku merasakan ada tangan-tangan lembut yang mengusap rambutku.
Saat aku membuka mata, ternyata ada dua bidadari.
Engkau dan Ajiku................

Engkau mengelus-elus rambutku dengan lembut.
Engkau bilang kepadaku agar bersabar dengan penyakit ini,
karena sebenarnya ini adalah pengguguran dosa-dosa.

Engkau bercerita banyak hal, lalu kau tidur disampingku.

dan berkata.
"Suatu hari nanti kamu akan menikah, aku ingin ada bersamamu sebelum detik-detik menuju hari pernikahanmu. aku akan tidur bersamamu dimalam sebelum pernikahanmu , seperti ini "
Aku mengiyakan, aku terlalu lemah saat itu, hingga tak banyak berbicara padamu.
Saat itu engkau juga bilang bahwa parfume ku wangi, dan engkau mau.
aku bilang nanti akan kubelikan kalau pulang lagi ke Karawang.

Bunda,
Saat itu, sebulan setelah kejadian itu.
Kau bilang, bahwa Engkau sakit.
Engkau dirawat di rumah sakit.
Aku tidak dapat menemanimu disaat sakit seperti itu.
tapi aku berjanji, saat akhir bulan aku pulang, aku akan menengokmu.
Tapi Alloh berkehendak lain Bunda,
hanya sepuluh hari dari hari kau mengabari bahwa dirimu di rumah sakit.
Pagi buta, aku menerima telpon bahwa engkau meninggal.

Aku tidak percaya,
Aku telpon beberapa teman, semua sibuk..
Hingga benar-benar kabar itu pasti,
Engkau telah tiada.
Innalillahi wainnailaihi raajiiun.





Bunda,
mengapa secepat ini kau meninggalkan aku.
meninggalkan keluargamu, meninggalkan sahabat-sahabatmu yang lain.
Engkau ibarat hujan ditengah kekeringan.
Apapun kondisimu, kata-kata bijak melalui lisan dan tulisan mu selalu menentramkan aku.

Senyummu, pelukanmu, nasihatmu.

Itulah mengapa engkau meninggal begitu indah,
teman-teman yang hadir saat pemakamanmu, yang mendengar langsung dari mulut keluargamu bagaimana engkau menyambut kematian mu begitu indah. Semua yang mendengar bergetar bunda, seakan kami ingin meninggal seperti bagaimana caramu.

Ya Alloh Bunda,
Ketika pemakamanmu, yang kudengar dari teman lain nya.
saat seseorang yang turun langsung ke liang lahatmu, untuk membaringkan mu di peristirahatan yang terakhir, seseorang itu menyebut namaku "mana teman nya yang bernama Eka?"...
Itu aku bunda,,,,
aku yang hanya menangis tak henti di karawang.
aku yang mendekap foto mu, 
aku yang memegang parfume yang kau inginkan,
yang rencana nya akan kuserahkan padamu saat pulang ke Garut nanti.
aku hanya bisa menangis,

Bunda, secepat inikah kau meninggalkan ku?
Mengapa orang shaleh selalu Alloh ambil lebih cepat.

Bunda, tak ada lagi nasihat-nasihat dari mu.
Tak ada lagi senyum mu , usapan mu.

Aku belum sempat meminta maaf padamu,
Aku terlalu banyak mengeluh padamu,
Aku terlalu banyak menyusahkan mu.

Bunda,
seminggu setelah kepergianmu, engkau mendatangiku lewat mimpi.
Kau datang dengan wajah berseri.
Dan bilang padaku bahwa engkau telah bahagia disana.
engkau kecup keningku dan bilang, insya alloh akan ada kemuliaan untukku. aku tak faham apa maksudmu. 
Tetapi itu cukup untuk menjadi penawar rindu padamu.

Bunda,
dua hari lagi insya alloh aku menikah.
Aku masih membayangkan malam sebelum hari pernikahanku salah satunya akan kuhabiskan bersamamu, seperti pintamu.
Tetapi sekarang, engkau telah tenang disisinya.
Tapi aku yakin, engkau akan menemaniku.
Seperti inginmu.

kau selalu berkata 
" Barang siapa yang mencintai karena Alloh, menyayangi karena Alloh,
maka suatu hari akan dikumpulkan dalam keadaan yang lebih baik. Insya Alloh "


Bunda,
Maka seperti itu pengharapanku.
Semoga kita bisa berkumpul dalam keadaan yang lebih baik.
Aamiin.



saat 3 tahun, 8 bulan, 6 hari tepat kau meninggalkan kami.


Aku yang merindukanmu,

Eka Trandiani

Kamis, 02 Oktober 2014

Menangis Dalam Hujan (Karena kau tidak pernah kehilangan aku)

Kau tidak akan pernah mengerti rasanya kehilangan, sampai saat seseorang meninggalkanmu.
Kau tidak akan pernah mengerti rasanya sakit, sampai saat suatu ketika engkau jatuh.

Mengeja cinta dalam hujan.
dalam hari-yang panjang aku menunggumu.
Hujan itu, tetap sama turun dari langitNya.
tergopoh aku lari berusaha untuk menghindari hujan.
seperti hatiku tertatih-tatih saat berusaha tidak mengingatmu.

Itu, beberapa waktu lalu.
ketika engkau meninggalkan aku sendiri tanpa apa-apa.
mungkin karena aku terlalu mencintaimu,
juga mungkin sampai sekarang.

Karena kutahu saat kehilanganmu,
adalah salah satu saat paling buruk dalam hidupku.
menyeka setiap bulir air mata,
sekian lama nya,
terkadang sudah tidak bisa membedakan antara air mata tangisan dan lain nya.

Bodohnya aku masih saja setia menunggumu.
meski kutahu tidak pernah ada penyesalan.
karena kutau dirimu harus kuperjuangkan.
Tidak di mata aku melihatmu,
cintaku kepadamu tidak berasal dimata,
seharusnya engkau tahu itu.

Malam-malam panjang dengan kegelisahan berharap ada penjelasan untuk semua ini.
Aku butuh satu jawaban saja untuk seribu pertanyaan yang menyesak didada ini.
hanya satu pertanyaan yang akan kuajukan meski sebenarnya itu tak cukup untuk menutupi semua kegelisahan ini.

Apakah aku masih ada di hatimu?
Katakan iya atau tidak , biar aku berhenti bertanya dan berhenti menjawab.
dan tentu aku berhenti berharap.





Lalu akhirnya aku melepasmu dengan langkah kaki  kepastian.
Beginilah cinta kuramu dalam doa,
ketika hati menyapa ruang hampa dan mencari sandaran nya.

Ya harus diterima , karena ini memang seharusnya.

Lalu Dia menjawab semua doa dan mengganti semua airmata dengan kebahagiaan tak terkira.
Saat ini,
Tidak ada jawaban yang tepat ternyata.
karena langkah kakiku  selalu merindu pulang menuju dirimu.

Karena ini semua mungkin yang menyebabkan rasa cemburu ku berlebih pada mu,
rasa ingin tahu tentang apapun dalam hidupmu lebih besar aku rasakan, tidak sepertimu.

Kau tidak pernah kehilanganku, sebagaimana aku kehilangan mu.
atau mungkin karena engkau baik-baik saja jika aku tinggalkan.
Tapi aku tidak perduli.
karena aku mencintaimu tanpa tanda tanya.




Rabu, 01 Oktober 2014

Karena Mereka adalah CINTA

JID, 1 Oktober 2014.




Mama...........
Bukan kah syurga itu ada di telapak kakimu?
Cinta itu bukan kah ada di ridha mu?
Melanglangbuana disetiap inch tubuhmu.
Ada di setiap aliran darahmu.
Padamu yang tak pernah lelah.
Mewujudkan cinta dalam bentuk apapun.


Aku adalah bagian dari kesibukanmu.
maafkan aku, anakmu.
Yang hanya memberikan tak seberapa tawa di senyum indahmu,
tetapi banyak sekali meneteskan air mata dari kedua mata tulusmu.

Ini aku yang ingin nya mewujud seperti dirimu Mama.
Secepat ini, diusiaku 23 tahun.
aku ingin terlahir untuk kedua kalinya.
Pertama, kelahiranku dari rahim mu dan aku menjadi putrimu.
dan kedua kelahiranku yang kedua ketika aku menikah dan menjadi seorang istri,
sebagaimana posisimu sekarang.

Bulan ini, engkau pilih sendiri untuk kelahiranku yang kedua.
aku ikut mau mu karena kutahu RidhaNya ada di Ridha mu mama.
Semua hal engkau persiapkan untukku,
sekali lagi aku mengikutimu.
Karena engkau adalah mamaku.
yang ketika kau melihat mataku aku tahu engkau selalu tahu apa yang kumau.

Mama,
Saat diskusi kita di malam-malam itu.
tentang perempuan, tentang pernikahan, tentang kewajiban.
Engkau membekali aku banyak hal.
Betapa bersyukurnya aku memilikimu.
sepanjang kehidupanku engkau Guru terbaik, Dokter paling hebat,
Designer paling keren, Koki paling pintar,
Engkau Pahlawanku.....
Ketika disampingmu terkadang aku tidak butuh yang lain..


Bapak........
Satu-satunya lelaki yang tidak pernah memarahiku adalah engkau.
Tapi matamu selalu menunjukkan ketegasan.
Aku mewarisi banyak hal darimu.

Dia mengirimkan mu untuk ku sebagai satu keajaiban.
Lewat bahu, tangan, kaki dan apa yang engkau punya untuk melindungiku.
bermanja aku dalam pelukanmu , kapan pun itu.
Aku yang lebih banyak melihat kekecewaan dimatamu,
dibandingkan kebanggaan karena sikap ku,
aku belum menjadi apa yang kau inginkan.

Tak kan pernah kulupa,
persembunyian paling aman adalah dekapanmu,
suapan paling romantis adalah dari tangan mu,
tanpa kata-kata banyak engkau mengajarkan aku banyak hal.


Mama , Bapa,
Tak pantas sebenarnya aku secepat ini meminta ridha dari kalian.
untuk kehidupanku yang baru.
Tak pantas, karena aku belum menjadi siapa-siapa buat kalian.
Mencintai kalian adalah hal terindah yang pernah kulakukan.

Untuk semua cinta, untuk semua sayang.....
Tak ada yang bisa menggantikan.
Aku mencintai kalian....


Memohon ridha untuk bisa menjadi kalian,
yang selalu saling berpegangan tangan,
yang cinta nya tak berhenti di usia,
yang kasihnya tak sekedar diucap.





Rabu, 17 September 2014

H-25







Karawang, 17 September 2014.


Design undangan sudah jadi, bagiku ini masih seperti mimpi.
H-25 menjelang pernikahan ku nanti di 11 Oktober 2014.

Saat membuka coretan-coretan lama dari berbagai sumber
tak sengaja kutemukan ini....................

" Berhijrah di Jalan Alloh dengan mau belajar Ilmu Agama lebih baik lagi "
 Nyantri dengan belajar ilmu kehidupan rumah tangga, langsung praktek sambil baca teori dan berguru pada orang bijak. dia ikhlas menumbuhkan dirinya menjadi seorang muslimah yang mau, selalu dan terus menghubungkan bumi dan langit . Ia mau belajar agama bersumber Al Quran dan Sunnah. lalu memikirkan, mencari cara bahkan menemukan dan membangun jembatan-jembatan dengan apa-apa yang dihadapi, disaksikan dan didengar, difikirkan bahkan dirasakan dalam kehidupan ini.

 Stay connecting this world with the heaven.

Ya, dalam perjalanan waktu akan terlihat apakah diantara dua insan manusia itu akan semakin mendekat membangun kebersamaan atau malah sebaliknya bila memang ada yang dianggap lebih baik dari harapan yang ada. Itu sudah resiko suatu hubungan bahwa tidak semua tepukan dilakukan dua tangan.
Alloh sering menawarkan keindahan dan kedamaian dengan cara-cara Rahasia Nya tapi kita sering memaknai pemahaman ini dengan berbeda penuh prasangka. dan kita tetap berjalan tanpa lelah menuju esok lebih bahagia.
Tidak ada yang kutakutkan sebab keikhlasan kepada Alloh mengajarkan agar selalu berpegang pada janji Alloh dan tetap memperhatikan tanda-tanda nya saja selain berusaha tetap menjadi yang terbaik.  Terus berjalan , tetap berkarya dan belajar memantaskan diri tanpa lelah.
Bismillahirrahmanirrahim, Semoga Alloh mempermudah jalan kami menuju pernikahan, menjadikan kami keluarga sakinah , mawaddah Wa rahmah. Aamiin